feedburner

Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipisicing elit,
sed do eiusmod tempor incididunt ut labore
et dolore magna aliqua.

Energi Surya / Pembangkit tenaga Matahari

Label: knowledge

ENERGI SURYA
Sumber energi berjumlah besar dan bersifat kontinu, terbesar yang tersedia bagi umat manusia adalah energi surya-khususnya, energi elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari. Energi surya sangat atraktif karena tidak bersifat polutif, tak dapat habis, dan gratis. Dua kejelekan utama dari energi surya ini ialah, bahwa ia sangat halus (dilute) dan tidak konstan. Arus energi surya yang rendah mengakibatkan terpaksa dipakainya sistem dan kolektor yang luas permukaannya besar untuk mengumpul dan mengkonsentrasikan energi itu. Di samping sistem koleksi ini berharga mahal, masalah besar lainnya yang mungkin timbul ialah kenyataan bahwa sistem-sistem di bumi tidak dapat diharapkan akan menerima persediaan yang terus-menerus dari energi surya ini. Ini berarti bahwa diperlukan pula semacam sistem penyimpanan energi atau sistem konversi lain diperlukan untuk menyimpan energi pada malam hari serta pada waktu cuaca mendung yang panjang. Sistem penyimpanan ini atau sistem konversi alternatif jelas menambah mahalnya unit surya ini secara keseluruhan.

Energi surya dapat dikonversi secara langsung menjadi bentuk energi lain dengan tiga proses terpisah-proses heliochemical, proses helioelectrical, dan proses heliothermal. Reaksi heliochemical yang utama adalah proses fotosintesis. Proses ini adalah sumber dari semua bahan bakar fossil. Proses helioelectrical yang utama adalah produksi listrik oleh sel-sel surya. Proses heliothermal adalah penyerapan (absorpsi) radiasi matahari dan pengkonversian energi ini menjadi energi termal.

Jumlah radiasi matahari pada suatu permukaan disebut sebagai isolasi surya. Isolasi surya total pada suatu permukaan tertentu terdiri dari sebuah komponen langsung [sinar(beam)] dan sebuah komponen difusi [tersebar ( scattered)] begitu juga pancaran radiasi dengan panjang gelombang yang pendek dari permukaan lain yang sama-sama berada dibumi. Isolasi langsung pada sebuah permukaan yang tegak lurus terhadap sinar matahari tergantung pada waktu dari tahun, waktu dari hari, dan garis lintang permukaan itu begitu juga kondisi atmosfir.

2.1 Perhitungan Energi Surya

Waktu matahari. Bumi bergerak mengelilingi matahari dalam suatu orbit yang berbentuk elips yakni hampir berupa lingkaran. Pada titik yang terdekat di tanggal 21 Desember, bumi berjarak sekitar 1,45 x 1011 m ( 89,83 juta mi) dari matahari, sementara pada titik terjauh, ditanggal 22 Juni , bumi berjerak sekitar 1,54x 1011 m ( 95,9 juta mi) dari matahari. Waktu matahari rata-rata ialah waktu matahari setempat jika bumi bergerak mengelilingi matahari dengan kecepatan konstan. Orbit yang bergerak elips itu menunjukkan bahwa bumi tidak bergerak dengan kecepatan konstan dan bahwa pada berbagai waktu matahari timbul lebih cepat atau lebih lambat daripada waktu matahari rata-rata. Perbedaan antara waktu matahari sebenarnya, yang disebut dengan waktu matahari nyata (apparent solar time, disingkat AST), dengan waktu matahari rata-rata disebut “ persamaan waktu”.

Persamaan waktu bukanlah sebuah persamaan melainkan hanyalah sebuah faktor koreksi yang tergantung dari waktu tahun. Harga koreksi ini berkisar dari + 16,3 menit di bulan Nopember hingga – 14,4 menit di bulan Pebruari. Harga bulanan dari persamaan waktu diberikan pada tabel 1.

Waktu matahari rata-rata dapat dihitung secara langsung dari garis bujur setempat. Oleh karena bumi berevolusi 360o dalam 24 jam, satu derajat dari rotasi bumi sama dengan [24(60)/360] atau 4 menit. Ada sebuah garis bujur imajiner yang membujur melalui kira-kira pusat dari tiap-tiap zona waktu . Pada garis bujur ini, waktu matahari rata-rata dan waktu standar setempat adalah identik. Ke barat atau ke timur meridian standar ini, waktu matahari rata-rata secara berturut-turut adalah lebih lambat dan lebih cepat ( 4 menit per derajat rotasi ) dari waktu standar setempat :

Waktu matahari rata-rata = waktu standar setempat ? [ derajat timur ( +) atau
Barat (-) dari median standar ] ( 4 menit) (2.1)

Oleh karena itu banyak zona waktu beroperasi pad awaktu” daylight –saving” diwaktu musim panas ( summer),

Waktu matahari rata-rata = MST = ( waktu siang local – 1:00) ? [derjat timur (+)
Atau barat(-) dari median standar]( 4menit) (2.2)

Meridan standar terhadap zona waktu di Amerika Serikat bertempat di garis bujur 75o (EST), pada garis bujur 90o (CST), pada garis bjur 105o (MST), dan pada garis bujur 120o (PST).

Sekali waktu matahari rata-rata dapat dihitung , waktu matahari nyata (AST) dapat pula dihitung cukup dengan cara menambahkan persamaan waktu ke waktu matahari rata-rata (MST):

Waktu surya nyata = AST = waktu matahari rata-rata + persamaan waktu (2.3)

Waktu surya nyata dipakai untuk mengevaluasi beberapa sudut surya yang digunakan pada perhitungan energi surya.

Sudut surya. Sumbu rotasi ( sumbu polar) adalah selalu miring ( inclined) sebesar 23,45o dari garis tegak lurus terhadap bidang ekliptik. Bidang ekliptik ialah bidang perjalanan bumi ketika ia melintasi matahari. Sumbu rotasi bumi pada dasarnya adalah bersifat unidireksional ( searah) terhadap sebuah bintang tetap dan inklinasi dari sumbu polar menyebabkan bumi mengelilingi matahari. Fenomena ini menimbulkan variasi musim dan menimbulkan pula sudut surya yang penting yang diberi nama sudut deklinasi ?.

Sudut deklinasi didefiniskan sebagai suatu sudut antara sinar matahari dan garis tegak lurus terhadap sumbu polar dalam bidang sinar matahari. Untuk garsi lintang utara,? berkisar dari 0o pada ekuinoks ( waktu siang dan malam sama panjangnya ) musim semi, ke + 23,45o pada waktu titik balik matahari ( solstice) musim panas ( 22 Juni ), ke 0o pada waktu ekuinoks musim gusur ( 23 September ), ke –23,45o titik balik matahair (soltice) musim dingin ( 22 Desember ). Harga bulanan sudut deklinasi ini ditunjukkan pada Tabel 2..

Ada beberapoa sudut penting lainnya dalam perhitungan energi surya. Pada suatu lokasi tertentu dengan garis lintang L, posisi matahari dapat didefinisikan dalam bentuk sudut tinggi ( altitude angle ) ?1 dan sudut azimut ?1. Sudut tinggi ?1 adalah sudut antara sinar matahari dengan garis horizontal terhadap bumi. Sudut azimut ?1 ialah sudut antara proyeksi horizontal sinar matahari dnegan garis batas selatan yang ditarik dengan arah searah dengan jarum jam. Sudut-sudut ini dapat dihitung dengan menggunakan sudut garis lintang L, sudut deklinasi ?, dan sudut jam H, sebagai berikut :

Sin ?1 = cos L cos ? cos H + sin L sin ?
Sin ?1 =

Sudut jam H, seperti sudut azimut sinar matahari, adalah positif bila lewat tengah hari dan negatif bila sebelum tengah hari. Ia dapat dihitung dnegan persamaan berikut :

H -= 0,25 [ jumlah menit sebelum ( -) atau setelah ( +) lewat tengah hari, ASTI (2.4)

Harga ?1 dan ?1 ditabulasi dalam Lampiran K sekaligus dengan harga isolasi surya langsung pada lintang yang berbeda.

Untuk menghitung sudut antara sinar matahari dengan garis tegak lurus permukaan ?, orientasi permukaan itu harus ditetapkan. Sudut azimut dari permukaan ?2 adalah sudut antara projeksi horizontal dari garis normal ke permukaan dan garis batas selatan yang diukur dal;am arah jarum jam. Sudut kemiringan ( tilit) ?2 dari permukaan ialah sudut antara permukaan dengan horizontal.

Sekali ?1, ?2, ?1, ?2 dapat dihitung, sudut ? dapat pula ditentukan dngan persamaan sebagai berikut :

Cos ? = sin ?1 cos ?2, + cos ?1 sin ?2 cos ( ?1 - ?2 ) (2.5)
Untuk permukaan horizontal , ?2 = 0 sin ?2 adalah nol, cos ?2 adalah satu, dan Persamaan ( 5) disingkat menjadi ( cos ? = sin ?1) atau ( ? = 90o - ?1 ). Untuk permukaan tegak lurus, ?2 = 90 o, sin ?2 adalah nol. Persamaan ( 5) disingkat menjadi [ cos ? = cos ?21 cos ( ?1 - ?2 ) ]. Jika cos ( ?1 - ?2 ) negatif, berarti bahwa matahari tidak bersinar langsung pada dinding tegak lurus.

Nilai isolasi surya. Jumlah radiasi surya langsung atau isolasi yang jatuh pada suatu permukaan tertentu adalah sama dengan perkalian antara radiasi langsung itu atau isolasi yang jatuh ke permukaan yang tegak lurus langsung terhadap sinar matahari, IDN, dan cos ?. Nilai isolasi tegak lurus langsung adalah fungsi dari ketebalan atmosfir yang dilewati oleh radiasi begitu juga jumlah uap air di udara serta jumlah polusi atmosfir yang terjadi. Panjang lintasan atmosfir biasanya dinyatakan dalam bentuk massa udara m, surya langsung pada suatu lokasi tertentu terhadap yang terjadi bila matahari tepat di atas kepala ( ?1 = 90o ) pada permukaan laut. Diluar atmosfir bumi , m = 0 dan pada lokasi lain, untuk semua tujuan praktis , m = 1/sin ?1.

Telah banyak penyelidikan yang dilakukan orang tentang efek transmitansi atmosfir, khususnya tentang efek kebasahan, ozon, dan partikel debu. Intensitas iradiasi normal langsung IDN, dalam W/m2, pada permukaan bumi pada suatu hari yang jernih ( clear daya) dapat ditaksir dari persamaan berikut :

IDN = Ae –(B/sin?1) (2.6)
Dimana A adalah isolasi ekstraterestrial nyata ( pada m = 0 ) dan B adalah koefisien kepunahan atmosfir. Harga B tergantung pada waktu dari tahun dan jumlah uap air yang terdapat di atmosfir .

Harga kebasahan atmosfir setempat dan ketinggian (elevasi) setempat bisa saja berbeda secara nyata dengan atmosfir rata-rata pada permukaan laut (sea-level). Rasio antara harga isolasi langsung pada hari yang jernih aktual pada suatu lokasi tertentu dengan harga bagi atmosfir standar pada lokasi yang sama dan garis yang sama disebut angka kejernihan (clearness number).

Arus energi surya total IT? pada permukaan bumi dari setiap orientasi dan kemiringan dengan sudut insiden ? adalah sama dengan jumlah komponen surya langsung IDN cos ?, komponen difusi iradiasi surya IDS yang datang dari langit, dan radiasi gelombang pendek yang direfleksikan dari permukaan-permukaan yang mengelilingi di Bumi IR :

IT? = IDN cos ?+ IDS + IR ( 2.7 )
Komponen refleksi IR tergantung pada karakteristik refleksi dan geometri permukaan yang mengelilingi. Jumlah radiasi yang direfleksikan dapat dihitung dengan menggunakan metoda radiasi konvensional. Kecuali untuk pemakaian-pemakaian khusus, IR biasanya bukanlah komponen utama dalam kebanyakan perhitungan-perhitungan energi surya.
Komponen difusi surya IDS adalah sukar untuk dihitung karena sifat tak langsung dari komponen tersebut, tetapi untuk permukaan-permukaan yang terbuka ke radiasi surya langsung ia merupakan fungsi dari komponen surya langsung. Isolasi surya difusi dapat ditaksir dengan persamaan berikut :

IDS = CIDN Fss ( 2.8)

Dimana C adalah angka perbandingan antara difusi dengan radiasi surya langsung yang jatuh pada permukaan horizontal dan Fss adalah faktor sudut antara permukaan dan langit. Harga C ditabelkan bersama-sama dengan A dan B pada Tabel 2.4, dan Fss dapat diperkirakan dengan persamaan :
Fss = (2.9)
Isolasi normal, langsung IDN dapat diperkirakan dari Persamaan (2.9 ) atau dari tabel surya yang diberikan pada Lampiran K, sebagai fungsi dari garis lintang, waktu dari tahun dan waktu dari surya nyata.

Jumlah energi surya yang diserap oleh suatu permukaan tertentu adalah sama dengan hasil kali radiasi surya insidental IT? dan absorpsivitas atau emisivitas permukaan terhadap radiasi surya ESU. Emisivitas suatu permukaan dapat saja sangat berbeda terhadap radiasi surya danradiasi termal biasa oleh karena sifat panjang gelombang yang pendek dari energi surya tersebut. Emisivitas surya beberapa permukaan yang umum diberikan pada tabel 2. Sebuah contoh tentang perbedaan antara emisivitas surya dan emisivitas biasa tersebut adalah pada cat putih dinding. Untuk radiasi normal, emisivitasnya berkisar antara 0,95 hingga 0,99 sementara harga untuk radiasi surya berkisar antara 0,12 hingga 0,25.

Data-data penting Matahari
Diameter = 1.392.000 km atau 109 x diameter Bumi
Luas = 6.09 x1012 km2 atau 12000 x luas permukaan Bumi
Isi = 1,41 x 10 18 km3 atau 1,3 juta Isi Bumi
Massa = 2 x 1033 kg atau 333000 massa Bumi
Kepadatan rata-rata = 1,4 g/cm3 atau 0,26 kepadatan rata-rata Bumi
Suhu di Pusat = 15 Juta Kelvin (1,5 x 107 K)
Percepatan berat dipermukaan = 27.400 cm/s2 atau 28 kali percepatan permukaan Bumi
Suhu dipermukaan = 5780 K
Kapadatan di permukaan = 2 x 107 g/cm3
Radiasi energi dipermukaan = 63.000 kW/m2
Rugi massa karena radiasi = 4 juta Ton/s
Rugi massa karena angin solar = 1 juta Ton/s
Susunan kimiawi = 75 % H2 + 23% He + 2 % Elemen lainnya
Lamanya perputaran = di Ekuator Surya : 25 hari untuk 1 perputaran
Di kutup : 33 hari untuk 1 perputaran
Kecepatan cahaya = Kecepatan rambatan gelombang elektromagnetik dalam
Pakum = 300.00 km/s ; C=299.792,5 0,1 km/s
1 Tahun cahaya = 9,46 x 10 12 km/s

2.3 Pemanfaatan Energi Surya
Pemamfaatan energi surya untuk dikonversikan ke energi elektrik dapat dilakukan dengan cara :
a. Secara langsung melalui proses fotovoltaik dengan menggunakan sel surya
b. Secara tidak langsung melalui proses proses panas yang dikumpulkan
c. Bentuk energi lain, seperti : energi hidro, energi angin, energi kimiawi (batu bara, minyak, biomassa dan lain-lain)

2.3.1 Cara sel Fotovoltaik

Suatu proses fotovoltaik terjadi bila cahaya mengenai satuan dasar dengan bahan peka pembangkitan arus listrik . Satuan dasar itu disebut sel surya atau sel fotovoltaik. Dengan menggabungkan sel-sel surya secara seri dan parallel, menjadi “array sel surya”, keluaran daya dan kapasitas micro-watt sampai mega-watt dapat diperoleh, dengan tegangan yang dikehendaki.

Ukuran array sel surya dihitung dalam watt puncak, Bahan peka cahaya itu diantaranya silicon, gallium arsenida, cadmium/tembaga sulfida dan sebagainya. Pada prinsipnya sel surya tipis sekali, sekitar 0,03 cm. Sel terdiri lapisan tipis silicon tipe N (micrimeter tebalnya) dan lapisan agak tebal silicon tipe P. Sel fotovoltaik semi konduktor dengan bahan silicon atau germanium, terdiri dari lapisan logam tipis P diuapkan pada pembawa (carrier) N. Bila sel disinari cahaya matahari, lapisan pembatas dalam berubah dan mengalir arus foto elektrik yang sebanding dengan intensitas iluminasi.

Kepekaannya tergantung pada panjang gelombang cahaya, melebihi jangkauan mata manusia, dan maksimum di daerah panjang gelambang infra merah.
Dengan sel silicon, tegangan rangkaian terbuka mencapai 0,5 V dan dengan sel germanium sekitar 0,15 V. Tegangan rangkaian terbuka tidak tergantung pada permukaan peka cahaya, dan sekitar ukuran tertentu ia konstan.

Keuntungan keuntungan Sel Fotovoltaik :
a. Tidak mempunyai bagian-bagian yang bergerak
b. Tidak mengandung cairan atau gas
c. Tidak memerlukan bahan bakar untuk menjalankannya
d. Respon cepat sekali
e. Bekerja pada suhu lingkungan
f. Tidak terbatas pada daur carnot
g. Tidak menghasilkan polusi
h. Umur alat panjang
i. Sedikit memerlukan pemeliharaan
j. Dapat dibuat dari silicon, bahan tersedia luas di Bumi
k. Dapat dibuat modul-modul, memungkinkan produksi besaran-besaran
l. Efisiensi konversi relatif tinggi, dari 15 - 35 %
m. Fabrikasi mudah
n. Nisbah daya terhadap tinggi
o. Instalasi dimana saja mudah ( dipusatkan atau didistribusikan)
p. Kombinasi dengan sistem termal dimungkinkan
q. Daya yang diandalkan
r. Penyimpanan energinya dimungkinkan, berlainan dengan solar termal, energinya hanya dapat disimpan beberapa hari saja, energi elektrik bisa disimpan beberapa bulan dalam batere atu hidrogen

Kerugian Sel Fotovoltaik
a. Harganya mahal
b. Memerlukan aplikasi penyimpanan energi
c. Energi tidak konstan

2.3.2 Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit

Para ahli energy surya dari Amerika Serikat seperti; William Cherry, Leon Gaucher dan dilanjutkan oleh Dr.Peter E Glasser, direktur dari Arthur D,Little Inc, ditahun 1965 mengusulkan proyek Satellite Solar Power Station (SSPS) atau PLT Surya satelit (PLTSS). Tahun 1968 dipakai sebagai titik tolak dimulainya proyek itu dengan keluarnya artikel Dr. Peter E. Glasser dalam majalah "Science" bulan nopember 1968, yang memuat saran untuk pembangunan PLTSS tersebut. Khayalan ilmiah Dr.Glasser pada prinsipnya SSPS menggunakan sel surya luas panel 10 km panjang dan 5 km lebar. Ditengah-tengah panel terdapat antena gelombang mikro berdiameter 1 km.
Panel sel surya terdiri dari bidang cermin dan bidang sel fotovoltaik. Diruang angkasa PLTSS dipasang geo sinkron dengan peredaran bumi, sehingga 24 jam terus menerus menerima sinar matahari.

Departemen of Energy (DOE) dan Naional Aeronautics and Space Administration (NASA) menseponsori kemungkinan terwujudnya PLTSS tersebut. Dengan dimensi tersebut di atas, PLTSS diharapkan akan membangkitkan energi elektrik, arus searah dari sel-sel fotovoltaik, dikonversikan inverter ke arus bolak-balik, yang dapat ditransmisikan ke bumi dengan energi gelombang (2.45 x 109 Hz) dan diterima di Bumi dengan antena rectenna (receiving - rectifying antenna) luasnya 10 x 13 km2 . Kemudian oleh inventer bumi diubah kembali menjadi arus bolak-balik 50 Hz untuk digandengkan dengan jala-jala yang sudah di bumi.

Diperkirakan daya yang dapat dihasilkan sekitar 5 GW. Efisiensi sistem keseluruhan diperkirakan 7 %.
Ada beberapa kesulitan-kesulitan dalam mengaplikasikan PLTSS :
a. Perakitan PLTSS di angkasa luar
b. Transfortasi PLTSS dari bumi ke angkasa luar mahal
c. Dampak lingkungan karena pemanasan gelombang mikro pada atmosfir
d. Emisi pesawat ulang-alik diatmosfir tinggi
e. Pengaruh biologis dari gelombang mikro
f. Gangguan pada frekuensi radio
g. Opini masyarakat dunia

2.3.3 Pusat Listrik Tenaga Thermal Surya Penerima Sentral (PLTTS)/ Central Receiver Solar Thermal Power Station (CRSTPS)

Anatomi PLTTS

Ditahun 1975 McDonnel Douglas Aeronautics Co, Huntington Beach, Co. Telah menerima konktrak dari ERDA (Energy Research and Development Administration) Amerika Serikat dan pada tahun 1977 selesai mengajukan suatu rencana pembangunan Pusat Listrik Tenaga Thermal Surya Penerima Sentral berkapasitas 10 Mwe. Proyek disebut Solar One Pilot Plant
Pada prinsipnya CRSTPS ini terdiri dari beberapa sub sistem :
1) Sub sistem kolektor
2) Subsistem penerima panas surya
3) Subsistem PLTU
4) Subsistem penyimpan panas
5) Pusat pengendali PLTTS

Subsistem kolektor
Tugasnya memantulkan sinar sury ke pesawat penerima yang akan menyerapnya. Kolektor terdiri dari teflektor (pemantul) persegi panjang dan mempunyai dua sumbu untuk dapat digerakkan mengikuti lintas matahari. Pengendalian dilakukan dari pusat pengendali PLTTS.

Subsistem Penerima panas surya
Tugasnya menyerap radiasi surya dari subsistem kolektor dan mengubah energi radiasi menjadi uap superheated, yang disalurkan ke turbin uap/dan atau ke subsistem penyimpan panas. Alat penerima panas surya ini berbentuk silinder, sehingga dapat menerima pantulan subsistem kolektor dari segala arah, dan dipasang di atas menarah. Susunan penerima panas surya terdiri dari modolar panel-panel pre heater dan 18 panel ketel, alat peralatan intrumentasi dan bangunan menara.

Rakitan dari panel itu terdiri dari 70 pipa tahan karat " Incoloy 800" dan dipasang sejajar. Permukaan pipa yang akan menerima radiasi surya dilapisi cat Pyromark. Tinggi menara dari baja adalah 65 m dan keseluruhan alat penerima panas surya menjadi 86 m.

Subsistem PLTU
Turbin yang digunakan turbin PLTU biasa, seperti turbin tandem, kompon, aliran ganda, berkapasitas 12,5 MWe dan menghasilkan 10 Mwe dari generator.
Subsistem Penyimpan Panas
Penyimpan panas diperlukan untuk waktu-waktu mendung dan malam hari. Sehingga pembangkitan uap yang diperlukana untuk menjalankan turbin uap tidak terhenti. Penyimpan panas terdiri dari sebuah tangki berisikan batu-batuan, potongan besi dan sebagainya dan cairan minyak pada temperatur tinggi mengisi celah-celahnya. PLTTS 10 Mwe ini dibangun di padang pasir Daggart/Barstow.

Pusat Pengendali PLTTS
Sistem itu dikendalikan oleh satuan pusat pengendali yang mempergunakan komputer pusat. Komputer pusat memonitor dan mengendalikan sistem secara keseluruhan selama kerja normal dan dalam keadaan transient.

2.3.4 PLTS Solshem

Prinsip Solchem

Inti dari konsep Solchem adalah penukar panas reaktor yang terdiri dari pelat-pelat spiral dari keramik putih. Susunan ini diletakkan di fokus tungku surya. Gas S03 masuk melalui pipa-pipa ke dalam penukar panas reaktor tersebut di bagian plat-plat spiral dan dipanaskan sampai 700 0C. Gas kemudian mengalir ke bawah dalam ruangan reaksi dimana ia dipanaskan lagi sampai 800 0C. Gas melalui suatu katalis dan diuraikan dengan mengabsorbsi panas. Hasilnya adalah gas yang keluar melalui saluran susunan pelat-pelat spiral dan didinginkan samapai 100 0C melalui pipa-pia karet tahan temperatur (viton).

Hasil kimia dari masing-masing tungku disalurkan ke pusat stasium dimana ia dipersatukan dengan melepaskan panas yang dikumpulkan. Gas itu dikembalikan ke medan kolektor energi. Tangki ketel penyimpan energi, menyimpan energi sebagai panas fusi. Panas dimasukkan kedalam tangki di bagian alasnya. Masukan panas ini mendidihkan cairan dalam pipa, menaikkan tekanan uap dari fluida dalam tangki. Karena hasil tekanan uap bertambah, kondensasi dipermukaan kaleng yang berisikan garam eutecnic yang meleleh pada 380 0C. kaleng garam ini adalah media penyimpan panas, dan mengisi sebagian besar dari isi tangki.

Tangki itu dipakai untuk menghasilkan uap guna pembangkitan energi elektrik dengan turbin uap. Bila uap diperlukan, air dipompakan kedalam pipa uap di bagian atas tangki.Fluida pipa panas mengkondensir pada pipa-pipa itu, mendidihkan air dan memanaskan menjadi uap. Di malam hari bila diperlukan kaleng garam itu dibasahi fluida pipa untuk mempertahankan tekanan dalam tangki. Fluida dari fluida pipa panas disiramkan pada kaleng-kaleng garam untuk keperluan itu. Garam yang membeku memberikan panas pada fluida diwaktu malam hari.
Hasil yang diperoleh dari solchen disamping energi elektrik, juga menghasilkan air panas dan air dingin untuk diminum.

Owner anchu
For more information
Email : violette_17@yahoo.co.id
Makassar, Sulawesi selatan, Indonesia
Phone : 085242659056

0 komentar:

Posting Komentar